BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Administrasi perkantoran atau tata usaha sudah dilaksanakan sejak zaman kuno
sewaktu orang mulai bisa menulis huruf sampai dewasa ini.Tetapi,setelah zaman
modern terutama mulai abad 20 ini tata usaha mengalami perubahan dalam
bentuk,susunan,maupun coraknya.
Boleh dikatakan kini tidak ada sesuatu instansi pemerintahan,badan swasta,dan
kehidupan masyarakat apap pun yang tidak melakukan tata usaha.Pertumbuhan
administrasi perkantoran atau tata usaha yang demikian meluas itu disebabkan
oleh berbagai faktor dalam dunia modern ini seperti misalnya pertambahan
penduduk,perluasan pendidikan, kemajuan teknologi, perkembangan badan
usaha-usaha yang bercorak ketata usahaan.
Proses awal dan sangat menentukan dalam bidang kepegawaian adalah recruitment
pegawai, yang dalam hal ini adalah memilih atau menyeleksi pegawai yang terbaik
untuk setiap jabatan dan jenis tugas pada suatu lembaga. Selanjutnya melatih
serta mendidik pegawai agar dapat melaksanakan tugas yang diembannya dengan
baik. Hal ini penting, mengingat tidak seorangpun mampu melaksanakan tugas
dengan baik dan lancar tanpa mengetahui jenis dan sifat pekerjaan yang
dihadapinya.
Bahkan untuk jenis pekerjaan yang bersifat
sederhanapun tidak jarang seseorang mengalami kesulitan untuk melaksanakannya
dengan baik dan lancar. Oleh sebab itu latihan dan pendidikan pegawai sangat
perlu dilakukan terutama bagi pegawai baru yang belum mempunyai pengalaman.
Dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian disebutkan adanya dua jenis latihan dan pendidikan
pegawai yaitu pre service training (latihan prajabatan) dan in service training
(latihan dalam jabatan). Latihan prajabatan adalah suatu latihan yang diberikan
kepada pegawai baru agar mereka trampil dalam melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya. Sedangkan latihan dalam jabatan adalah suatu latihan yang diberikan
kepada pegawai guna meningkatkan keahlian, kemampuan atau ketrampilannya agar
diperoleh produktivitas kerja yang tinggi.
Yoder (1964) menyatakan bahwa latihan dapat
membantu stabilitas pegawai serta mendorongnya untuk memberikan jasanya dalam
waktu yang lebih lama. Sedangkan Taylor dalam Soedjadi (1977:47) mengenai
penarikan pegawai menjelaskan bahwa salah satu daripada tugas manajemen (duties
of management) ialah memililh karyawan yang terbaik untuk setiap tugas
tertentu, untuk selanjutnya melatih dan mendidiknya.
Di samping latihan dapat menambah pengetahuan dan
ketrampilan pegawai juga dapat memberikan kepuasan psikologis kepada para
pegawai, mengingat faktor manusia dalam organisasi sangat penting. Dalam hal
ini melalui latihan dan pendidikan, para pegawai akan lebih memahami maksud,
tujuan serta tugas pokok organisasi. Dengan demikian mereka akan lebih menaruh
minat dan perhatian pada bidang pekerjaan masing-masing
Perkembangan ilmu administrasi perkantoran memperoleh kelanjutannya dalam dunia
pendidikan dan pengajaran.Dengan telah terhimpunnya segugusan pengetahuan yang
teratur mengenai berbagai kerja ketatausahaan dan administrasi perkantoran
,maka pengetahuan itu lalu diajarkan pada lembaga-lembaga pendidikan atau
dipelajari oleh pegawai-pegawai kantor dalam usaha-usaha penatran seperti
kursus dinas atau latihan-latihan jabatan.
Diakui bahwa manusia merupakan Sumber Daya yang paling
penting.Pemanfaatan manusia sebagai sumber daya tentunya berbeda dari sumber
daya yang lain.Untuk dapat memafaatkan sumber daya manusia secara optimum,salah
satu aspek yang perlu diperhatikan adalah masalah-masalah yang berhubungan
dengan pembinaan dan pengembangannya.
Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia pada manusia pada intinya
bertujuan untuk meningkatkan peran serta para karyawan dalam pencapaian
tujuan perusahaan dan memberikan peran serta para para kayawan dalam pencapaian
tujuan perusahaan dan memberikan rasa kepuasan pada diri setiap karyawan karena
adanya peningkatan pengetahuan,ketrampilan,taraf hidup pangkat dan jabatan.
Pengembangan karyawan merupakan satu proses yang berkesinambungan dimulai dari
pelatihan dan pendidikan karyawan yang bertujuan untuk mempelajari
pengetahuan baru,meningkatkan ketrampilan,atau peningkatan posisi kedudukan
yang lebih tinggi.
Pengembangan karyawan adalah penting karena seseorang karyawan yang tidak
terlatih biasanya mempunyai kecenderungan untuk :
1. Prestasi kerja
rendah
2. Boros material dan
pekerjaan yang diselesaikan selalu banyak yang salah.
3. Memerlukan banyak
supervisi
Pelatihan
atau pengembangan sumber daya manusia merupakan satu proses pengungkapan
sifat-sifat karyawan yang tersusun secara sistematis yan akan diarahkan untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi .Pengembangan adalah proses dengan mana para
manajer memperoleh pengalaman,keterampilan dan kebiasaan untuk menjadi pemimpin
yang sukses dalam perusahaannya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, ada
permasalahan yang penulis dapatkan. Permasalahan tersebut antara lain :
1.
Mengapa perusahaan atau pemerintah mengadakan pengembangan
dan program pelatihan Sumber Daya Manusia ?
2.
Apa manfaat pelatihan dan
pendidikan?
3.
Apa keuntungan pelatihan dan pendidikan bagi lembaga?
4.
Apa keuntungan pelatihan dan pendidikan bagi Individu?
5.
Apa keuntungan pelatihan dan pendidikan dalam hubungan antar individu dan kelompok?
6.
Bagaimana tekhnik dan metode pelatihan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahuin
mengapa perusahaan
atau pemerintah mengadakan pengembangan dan program pelatihan Sumber
Daya Manusia.
2. Mengetahui
manfaat pelatihan dan pendidikan.
3.
Mengetahui keuntungan pelatihan dan pendidikan bagi lembaga.
4.
Mengetahui keuntungan pelatihan dan pendidikan bagi lembaga.
5.
Mengethui keuntungan pelatihan dan pendidikan dalam hubungan antar individu dan kelompok?
6.
Mengetahui tekhnik dan metode pelatihan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Pelatihan dan Pengembangan Sumber
Daya
Manusia
Dengan program latihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) akan membantu
perusahaan beroperasi lebih efisien dan efektif sehingga perusahaan akan lebih
berani untuk bersaing dan bagi para pekerja akan lebih berkembang dan lebih
puas.
Agar program latihan dan pengembangan ini berhasil guna,pucuk pimpinan harus
mendukungnya,dukungan tersebut dalam bidang materiil dapat berupa penyediaan
dana dan dukungan moral.Dan beberapa prinsip-prinsipnya yakni :
1.
Prinsip-prinsip Latihan Perkantoran
Program latihan perkantoran merupakan salah satu bagian
dari keseluruhan sistem kerja yang utama,berhubungan dengan sub sistem lainnya
yang ada dipersonalia.Orientasi,evaluasi dan penerapan sistem yang di
sarankan.Keefektifan sub sistem latihan perkantoran tergantung kepada sejauh
mana komitmen manajemen untuk mendukungprogram ini.
2.
Prinsip Komitmen
Manajemen hendaknya komit dan peka terhadap perkembangan
dan kelanjutan kemajuan pengetahuan para karyawan dengan cara menciptakan iklim
yang mendukung ke arah itu.Tanpa dukungan dari pucuk pimpinan maka
tujuan-tujuan dari latihan perkantoran tidak akan banyak manfaatnya.
3.
Prinsip Tanggung jawab
Semua manajer departemen harus di serahi tanggung
jawab bagi pengorganisasian dan pengaturan program latihan perkantoran dalam
departemennya masing-masing.Tanggung jawab utama bagi para karyawan
dilaksanakan oleh para manajer kantor,dan bersedia untuk menyatakan tanggung
jawab terhadap pelaksanaan program ini.Walaupun manajer kantor mungkin membantu
dalam perencanaan,pengarahan dan penilaian kegiatan latihan,namun yang paling
penting adalah latihan yang diberikan pada para karyawan yang diwujudkan dalam
pelaksanaan tugas sebagai hasil dari latihanyang pernah mereka ikuti.Tanggung
jawab keefektifan program latihan berada di tangan para manajer ,yang dalam hal
ini mungkin secara individu menugaskan kepada para stafnya.Untuk menangani
tugas-tugas tertentu,para ahli pelatihan akan menggunakan konsultan pelatihan.
4.
Prinsip Perencanaan
Suksesnya sebuah perencanaan program latihan kantor tergantung pada ketepatan dalam
mengidentifikasikan kebutuhan organisasi dan penetuan tugas-tugas
pelatihan.Sebuah perusahaan mengharapkan bahwa dana yang ditanamkan dalam
program latihan hendaknya benar-benar digunakan oleh orang-orang yang tepat
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.Jadi efektifitas rencana membutuhkan
penekanan yang tepat pada keseluruh organisasi.Pengalaman-pengalaman
khusus,kemampuan,dan pengetahuan diperlukan guna memperoleh keberhasialan dan
kejelasan dari tiap tugas yang harus ditentukan dengan cara merumuskan program
analisa jabatan yang akan di bicarakan lebih lanjut pada bagian berikutnya.
5.
Prinsip Penerapan
Program latihan perkantoran hendaknya diterapkan dalam
rangka mempertemukan kebutuhan yang telah dirumuskan dan tujuan latihan yang
tealh ditetapkan.Penanggungjawab program latihan perkantoran ini hendaknya
menyiapkan sebuah rencana yaitu :
a.
Menentukan tujuan latihan
b.
Membuat garis besar program dan materi-materi yang akan
di butuhkan.
c.
Mengidentifikasikan metode latihan dan instruktur yang
terlibat dalam latihan.
d.
Memperbanyak material dan pedoman latihan.
e.
Meminta persetujuan pucuk pimpinan untuk meniniau dan
menyetujui program latihan.
f.
Mengadakan evaluasi secara periodik tentang efektivitas
program latihan.
6.
Prinsip Evaluasi
Semua hasil program latihan kantor harus di evaluasi
untuk menentukan tujuan mana yang telah berhasil dicapai.Untuk mengevaluasi dan
mengukur efektivitas program latihan,,penanggungjawaban latihan hendaknya
mengikuti langkah-langkah berikut ini :
a.
Menilai hasil latihan dan tujuan yaitu relevansi latihan
dengan tugas sehari-hari dan kemampuan para instrukturnya.
b.
Menetukan kemampuan para peserta dengan ukuran standar
waktu yang telah ditetapkan.
c.
Mencatat (mengumpulkan data tentang penampilan peserta
sebelum,selama,dan sesudah latihan).
d.
Mendapat reaksi dari para peserta,lebih baik dalam bentuk
tulisan tentang apa yang mereka sukai dalam program latihan,apa yang telah
disukai dan saran-saran untuk pengembangan.
e.
Membuat catatan-catatan tentang kemampuan masing-masing
peserta.
f.
Menguji kemampuan,ketrampilan dan pengetahuan peserta.
g.
Mengajurkan instruktur untuk membuat peringkat kemampuan
peserta selama dan setelah program latihan.
h.
Mengadakan observasi secara periodik tentang pengaruh
latihan dalam jangka panjang.
2.2 Manfaat Pelatihan Dan
pendidikan
Menurut T. Hani Handoko (2000:103) ada dua tujuan
utamaprogram latihan dan pendidikan atau pengembangan pegawai. Pertama,latihan
dan pengembangan dilakukan untuk menutup “gap” antara kecakapan atau kemampuan
karyawan dengan permintaan jabatan. Kedua, programprogram tersebut diharapkan
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai
sasaran kerja yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan analisis jabatan, recruitment pegawai
mensyaratkan mereka yang diterima sudah mempunyai kualifikasi tertentu. Namun
karena lembaga pendidikan formal tidak mempersiapkan tenaga kerja siap pakai dan
siap kerja pada lembaga tertentu, maka latihan pendidikan perlu diadakan oleh
lembaga yang bersangkutan. Dalam hal ini latihan dan pendidikan berfungsi untuk
menjembatani kesenjangan antara kemampuan individu dengan kebutuhan pekerjaan
di suatu lembaga.
Meskipun usaha-usaha latihan dan pendidikan memakan
waktu dan mahal, akan tetapi manfaatnya besar sekali terhadap keberlangsungan
lembaga, karena akan mengurangi perputaran tenaga kerja dan membuat karyawan
menjadi lebih produktif dan professional. Lebih lanjut, latihan dan pendidikan
membantu karyawan dalam menghindarkan diri dari keusangan dan melaksanakan
pekerjaan dengan baik.
Di samping latihan awal, orientasi kerja juga harus
diberikan kepada pegawai baru. Hal ini didasarkan pertimbangan, bahwa sebelum
bekerja mereka perlu diperkenalkan kepada pimpinan, rekan sekerja, lingkungan
kerja, jenis-jenis pekerjaan yang akan segera dijalani, perlatan yang
digunakan, struktur organisasi dan fungsi masing-masing bagian.
Dengan demikian pegawai tersebut tidak akan merasa
canggung untuk beradaptasi dengan dunianya. Lebih jauh Ig. Wursanto (2001:60)
menjelaskan tentang manfaat latihan dan pendidikan sebagai berikut:
a) Latihan dan pendidikan meningkatkan stabilitas pegawai;
b) Latihan dan pendidikan dapat memperbaiki cara kerja
pegawai, sehingga cara kerja mereka tidak bersifat
statis melainkan selalu disesuaikan dengan perkembangan organisasi dan volume
kerja;
c) Dengan latihan dan pendidikan pegawai dapat berkembang
dengan cepat;
d) Dengan latihan dan pendidikan pegawai mampu bekerja lebih
efisien;
e) Dengan latihan dan pendidikan pegawai mampu melaksanakan
tugas dengan lebih baik;
f) Dengan latihan dan pendidikan berarti pegawai diberi
kesempatan untuk mengembangkan diri;
g) Latihan dan pendidikan meningkatkan semangat kerja pegawai
dan produktivitas perusahaan.
Davis dan Westher dalam Bambang Suyono (1993:6),
memberikan
ilustrasi
tentang keseimbangan antara kemampuan pegawai baru dengan lembaga setelah
orientasi dan latihan, sebagai berikut: Bagi lembaga, latihan merupakan
investasi dalam bentuk sumber daya manusia yang manfaatnya akan tampak dalam
jangka waktu yang lama.
Menurut Davis dan Werther dalam Bambang Suyono (1993:7)
tentang keuntungan dari latihan dan pendidikan dapat dilihat dari beberapa
sudut pandang, yaitu dari sisi lembaga perekrut pegawai, bagi individu pegawai
yang bersangkutan, dan bagi hubungan antar individu dan kelompok dalam lembaga
yang bersangkutan.
2.3 Keuntungan
Pelatihan dan Pendidikan Bagi
Lembaga
Bagi lembaga, keuntungan latihan dan pendidikan adalah
sebagai
berikut:
1) Leads to
improve profitability or more positive attitudes toward profit orientation.
2) Improves the
job knowledge and skills at all levels of organization.
3) Improves the
morale of the work force. 4. Help people identify with organization goals,
4) Help create
a better corporate image,
5) Fosters
authenticity, openness and trust,
6) Improve the
relationship between boss and subordinate,
7) Aids in
organizational development,
8) Learn from
trainee,
9) Help prepare
guide ness for work,
10) Aids in
understanding and carrying out organizational policies,
11) Provides
information for future needs in all areas of the organization,
12) Organization
gets more effective decision making and problem solving,
13) Aids in
development for promotion from within,
14) Aids in
development leadership skill motivation, loyalty, better attitude and other
aspect that successful worker and managers usually display,
15) Aids in
increasing productivity and or quality of work,
16) Helps keep
cost down in many areas, e. g. productions, personal, administration,etc,
17) Develops a
sense of responsibility to the organization for being competent and
knowledgeable,Improve labor-management relations,
18) Reduces
outside consulting cost utilizing competent internal consulting,
19) Stimulates
preventive management as apposed to putting out fires,
20) Eliminates
suboptimal behavior (such for as hiding tools) creates and appropriates climate for growth
communication,
21) Aids in
improving organizational communication
22) Help
employees adjust to change,
23) Aidsin handling
conflict, thereby helping to prevent stress and tension.
2.4 Keuntungan Pelatihan dan Pendidikan Bagi Individu
Keuntungan bagi individu yang juga akan membawa
keuntu;ngan bagi
lembaga
adalah sebagai berikut :
1) Help the
individual in making better decisions and effective problem solving,
2) Through
training and development, motivational, variables of
recognition achievement, growth,
responsibility and operational zed,
3) Aids in
encouraging and achieving self development and self confidence,
4) Help a
person handle stress, tension frustration and conflict,
5) Provides
information for improving leadership knowledge,
6) Increase job
satisfaction and recognition,
7) Moves a
person forward a personal goals while improving interaction skill,
8) Satisfies
personal needs of the trainer (and trainee),
9) Provides
trainee for growth and a say in his/her own future,
10) Develops a
sense of growth learning,
11) Help a
person develop speaking and listening skill: also writing skills when exercises are required,
12) Help
eliminate in attempting new tasks.
2.5 Keuntungan
Pelatihan dan Pendidikan Dalam Hubungan Antar Individu dan Kelompok
Keuntungan dalam hubungan antar individu dan kelompok
dalam rangka pelaksanaan kebijakan lembaga adalah sebagai berikut:
1) Improve
communication between group and individuals,
2) Aids in
orientation for new employees and those taking,
3) Provides
information on equal opportunity and affirmative action,
4) Provides
information on other governmental laws and administrative policies,
5) Improve
interpersonal skill,
6) Make organization
policies, rules and regulation viable,
7) Build
cohesiveness in groups,
8) Provides a
good leaning, growth, and coordination,
9) Make the
organization a better place to work and live.
2.6 Tekhnik dan Metode Pelatihan
Beberapa hal berikut ini hendaknya diperhatikan jika
memilih metode atau teknik tertentu dari program latihan kerja karyawan kantor
sebagai berikut :
a.
Jumlah peserta dan lokasinya.
b.
Persamaan dan perbedaan latar belakang pendidikan.
c.
Pengalaman yang dimiliki.
d.
Fungsi dan peran.
e.
Jenjang jabatan
f.
Kemampuan.
g.
Biaya.
Tujuannya bukanlah untuk menulis metode yang paling baik
tapi untuk mengidentifikasikan,menyesuaikan atau menemukan metode yang paling
cocok dengan situasi.Maksud dari latihan ini di samping untuk meningkatkan
pengetahuan,keterampilan,serta mempengaruhi tingkah laku atau
perubahan-perubahan sikap,juga sangat mempengaruhi teknik atau metode latihan
yang dipilih.Masing-masing teknik dan metode secara singkat akan diterangkan
berikut ini.
1.Rotasi-Kerja
Metode
rotasi kerja memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menempati
beberapa fungsi di bagian yang berbeda.Munngkin di beri tugas sebagai pengamat
atau mereka ditugasi untuk suatu tanggungjawab khusus sehingga mereka menjadi
terlibat dalam kegiatan dan memperoleh sejumlah keterampilan sebagai hasil
perpindahan dai satu pekerjaan ke pekerjaan lain.
2.Magang
Seseorang karyawan baru bertugas sebagai
asisten dari karyawan yang ada di suatu bagian,mendiskusikan masalah-masalah
bagian dan dari waktu mendelegasikan tanggung jawab tertentu kepada karyawan
baru sendiri.Metode ini memberikan kesempatan untuk mendekatkan karyawan pada
lingkungan kerja,namun nilai yang diperoleh dari metode latihan ini tergantung
kepada kemampuan dalam mengarahkan dari orang yang bertugas melaksanakan magang
ini.
3.Instruksi yang Diprogramkan
Yaitu suatu
metode yang mana materi-materi pelatihan dipresentasikan dalam bagian-bagian
kecil yang tersusun secara logis sehingga peserta dapat melaksanakan selangkah
demi selangkah mulai keterampilan yang paling dasar kemudian ke hal-hal yang
lebih yang sulit.Kelemahan yang paling utama dari program ini adalah tidak
adanya instruktur untuk menjelaskan kosep-konsep yang mungkin saja tidak bisa
dimengerti.
4.Promosi
Promosi
adalah perubahan posisi ke lebih atas,biasanya melibatkan tanggung jawab yang
lebih besar,dan tugas-tugas berbeda dibandingkan dengan posisi
sebelumnya.Dengan suatu perencanaan yang mantap untuk promosi dan pemindahan
para karyawan kantor yang kualified ke jenjang supervisi hal ini akan menaikkan
moral dalam semua departemen.
Promosi bisa
di selenggarakan sendiri oleh perusahaan,atau peserta tersebut bekerja sama
dengan lembaga-lembaga pendidikan dalam berbagai paket pendidikan seperti
aplikasi data processing,komunikasi niaga.Bagi para manajer barangkali akan
lebih menguntungkan dengan cara belajar sendiri di rumah.Paket khusus tersebut
biasanya di tawarkan untuk waktu pendidikan yang relatif pendek seperti
satu,dua minggu,atau setahun sekali.
Agar sukses,rencana promosi harus dibuat sistematis,adil terbuka dan
seragam.Dasar dari promosi adalah bagian organisasi formal,dikembangkan setelah
analisa jabatan.Untuk mempersiapkan sebuah promosi maka dasar yang dipakai
adalah data-data yang objektif setiap karyawan yaitu umur,status
perkawinan,pendidikan,pengalaman,kemampuan khusus dan kondisi fisik.Sebuah
promosi biasanya mengakibatkan penyesuaian gaji,yang mana akan lebih banyak
dari yang diterima sebelumnya.Kriteria yang dipakai dalam perusahaan untuk
promosi yaitu berdasarkan rekomendasi penyelia,senioritas,dan kemampuan teknis
yang bagus.
Senioritas sebagai dasar dari promosi,senioritas seringkali digunakan sebagai
dasar dari promosi dan memang seharusnya demikian.Disebabkan oleh suatu prinsip
bahwa mereka yang telah bekerja sekian lama menunjukkan kesetiaanya pada
perusahaan tidak diragukan lagi.Alasan lain yaitu faktor psychologis supaya
untuk mestabilkan karyawan dan mengurangi keluar masuknya karyawan.
Promosi horizontal yaitu seorang karyawan dapat menduduki jabatan tertentu
dalam departemennya yang masa di masa datang kemungkinannya adalah sedikit
sekali karena sedikitnya pergantian karyawan dan tidak berkembangnya
departemen.
5. Mutasi
Mutasi dan promosi saling berhubungan erat,walaupun tidak
semua mutasi adalah promosi alasan dilakukannya mutasi adalah
1) Menghilangkan
perasaan takut keluarkan terutama bagi para karyawan baru.
2) Meningkatkan
tingkah laku yang baik.
3) Memberikan
stimulus bagi para karyawan dari rasa monoton dan mungkin tidak efisien.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan program pengembangan Sumber Daya Manusia akan
membantu perusahaan atau perkantoran beroperasi lebih efisien dan efektif
sehingga perusahaan akan lebih berani untuk bersaing dan bagi para pekerja akan
lebih berkembang dan lebih puas.
Pada intinya pengembangan sumber daya manusia bertujuan
untuk meningkatkan peran serta para karyawan dalam pencapaian tujuan perusahaan
dan memberikan rasa kepuasaan pada diri setiap karyawan karena adanya
peningkatan pengetahuan,ketrampilan,taraf hidup pangkat dan jabatan.
3.2 Saran
Agar program pengembangan sumber daya manusia
ini berhasil guna,hendaknya pucuk pimpinan harus mendukungan,dukungan
tersebut dalam materil serta dukungan moral.
Pelatihan dan
Pendidikan Sumber Daya Manusia dalam Administrasi Perkantoran
DAFTAR PUSTAKA
1. Soesanto,Slamet.1995.“Administrasi Kantor”.Jakarta:anggota IKAPI 1995
2. Sugandha,Danna. 1986.”Manajemen Administrasi” Suatu Pendekatan Sistem Dalam Manajemen Perkantoran. Bandung:Sinar Baru
3. Ukas,Maman.1990.“Manajemen Konsep,Prinsip dan Aplikasi”:Bandung.
4. Haryadi,Hendy.2000.”Administrasi Perkantoran untuk Manajemen”. Bandung:Sinar Baru.
5. Munir,Badri.1993.”Manajemen Administrasi Perkantoran Modern”
:Jakarta.
No comments:
Post a Comment