Thursday, November 3, 2011

Tahap penciptaan manusia menurut islam


Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh, dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.
Faedah-faedah dari hadits di atas:

1. Fase perkembangan janin didalam rahim
Hadits ini menunjukkan bahwa janin berubah bentuk dalam 120 hari melalui tiga fase. Setiap fase terjadi selama empat puluh hari. Pada empat puluh hari pertama berupa nuthfah (seperma), kemudian empat puluh hari kedua berupa ‘alaqah (segumpal darah yang menggantung), kemudian pada empat puluh hari yang ketiga berupa mudhghah (segumpal daging). Setelah 120 hari malaikat meniupkan ruh dan menuliskan untuknya empat kalimat. Allah ta’ala sungguh telah menyebutkan didalam kitab-Nya tentang perubahan janin pada fase-fase ini. Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الأرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (Q.S. Al-hajj : 5)
Allah ta’ala juga berfirman yang artinya:
Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. Al Mukminun : 12-14)
Pada ayat ini Allah menyebutkan empat fase yang disebutkan dalam hadits dan menambahnya dengan tiga fase yang lain sehingga jadilah tujuh fase. Ibnu Abbas mengatakan, “Bani adam diciptakan pada tujuh fase kemudian ia membaca ayat ini.
2. Ditiupkannya ruh setelah genap empat bulan, hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallhu ‘alaihi wa sallam, “Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu dia meniupkan kepadanya ruh”
Dari hal ini dibangun hukum berikut:
• Jika janin gugur setelah ditiupkannya ruh maka ia dimandikan, dikafani, dishalatkan, dikuburkan dipemakaman kaum muslimin, diberi nama dan diakikahi. Hal ini karena ia telah menjadi manusia maka berlaku padanya hukum sebagaimana manusia yang lain.
• Terlarangnya menggugurkan kandungan setelah ditiupkan ruh dalam keadaan apapun. Jika ruh telah ditiupkan maka kandungan tidak boleh digugurkan karena jika ia menggugurkannya berarti telah membunuh janin yang telah menjadi manusia.
3. Ilmu Allah
Sesungguhnya Allah ta’ala mengetahui keadaan makhluknya sebelum para makhluk diciptakan. Tidak akan muncul sedikitpun dari mereka baik berupa iman, ketaatan, kekufuran, kemaksiatan, kebahagian, kecelakaan melainkan Allah telah mengetahuinya dan menghendakinya. Sungguh sangat banyak dalil-dalil yang menyebutkan tentang kitab yang mendahului (penciptaan). Pada shahih bukhari disebutkan hadits dari ‘Ali bin Abi Thalib radiyallahu anhu dari Nabi shallallhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, ”Tidak ada satu jiwapun yang dilahirkan melainkan Allah pasti telah mencatat tempat kembalinya di surga ataukah di neraka dan melainkan telah ditetapkan celaka atau bahagia. Maka ada seseorang berkata, ”Wahai Rasulullah, apakah kita tinggal diam bersandar pada kitab dan tidak beramal? Lalu Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “beramalah karena setiap orang dimudahkan terhadap apa-apa yang telah diciptakan baginya, adapun orang yang bakal bahagia akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang yang bahagia dan orang yang bakal celaka akan dimudahkan melakukan amalan orang yang celaka, kemudian beliau membaca,
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى . وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa. Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga). (QS Al Lail : 5-6)
Meskipun demikian Ilmu Allah tidaklah menghilangkan adanya ihtiyar dan kehendak hamba, karena ilmu adalah sifat yang tidak memberikan pengaruh. Allah telah memerintahkan makhluk-Nya untuk beriman dan taat, melarang mereka dari kekufuran dan maksiat maka hal ini merupakan bukti bahwa hamba memiliki pilihan dan kehendak terhadap hal-hal yang ia inginkan. Jika tidak demikian tentu perintah dan larangan Allah hanyalah sesuatu yang sia-sia belaka. Allah ta’ala berfirman,
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا .فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا .قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا .وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
Demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Q.S. Asy Syams : 7-10)
4. Berhujjah/beralasan dengan takdir
Allah benar-benar telah memerintah kita untuk beriman kepada-Nya dan mentaatinya serta melarang kita dari kekafiran dan maksiat kepada-Nya. Inilah yang kewajiban kita. Apapun yang ditakdirkan Allah bagi kita maka kita tidak mengetahuinya (kecuali setelah terjadinya, pent). Selain itu kita juga tidak akan ditanya tentang hal tersebut. Oleh karena itu orang yang melakukan kesesatan, kekufuran dan kefasikan tidak boleh berhujah dengan takdir, dengan catatan maupun kehendak Allah, kecuali setelah perkara tersebut terjadi. Allah berfirman,
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. At Taubah : 105)
Adapun setelah terjadinya sesutau yang telah ditakdirkan maka dibolehkan berhujah dengan takdir karena seorang mukmin akan mendapatkan ketenangan ketika tunduk terhadap ketetapan Allah. Ketetapan Allah bagi seorang mukmin terjadi dengan semuanya membawa kebaikan, baik hal itu berupa kesenangan maupun kesusahan.
5. Amal itu tergantung akhirnya
Imam bukhari meriwayatkan dari Sahl bin sa’ad dari Nabi shallallhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, ”Hanyalah amal-amal itu tergantung pada akhirnya.” Maknanya bahwasanya orang yang telah ditetapkan baginya berupa keimanan serta ketaatan pada akhir hidupnya, terkadang pada suatu ketika dia ingkar kepada Allah dan bermaksiat kepadanya, kemudian Allah memberinya taufiq untuk beriman dan mentaati-Nya di masa-masa akhir sebelum berakhir umurnya, lalu ia mati dalam keadaan yang demikian maka ia masuk surga. Adapun orang yang telah ditetapkan baginya kekufuran dan kefasikan pada akhir hidupnya, terkdaang pada suatu ketika ia beriman dan taat, kemudian Allah mentelantarkannya dengan sebab kehendak, usaha serta perbuatan hamba tersebut. Lalu orang tersebut mengucapkan kalimat kekufuran, beramal dengan amalan penduduk neraka dan mati dalam keadaan yang demikian maka ia masuk neraka.
Hendaknya kita tidak tertipu dengan sesutau yang nampak dari manusia karena sesungguhnya yang menjadi ibrah/pelajaran adalah keadaan akhirnya. Kita memohon kepada Allah keteguhan di atas kebenaran dan kebaikan serta husnul khatimah

5 Adab Berteman



1. Salam & Berjabat Tangan
Hendaklah mengucapkan salam jika bertemu dengan sesama muslim sebelum berbicara denganya lalu lanjutkan dengan berjabat tangan. Raasulullah SAW bersabda, “Tidaklah dua orang muslim kemudian keduanya berjabat tangan, melainkan keduanya diampuni sebelum keduanya berpisah.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Tirmidzi)

2. Saling Menasehati
Teman yang baik adalah teman yang dapat memberikan nasehat kepada saudaranya disaat dia melakukan kesalahan. Ia tak akan tega membiarkan saudaranya terjerembab kedalam lubang kemaksiatan lebih lama. Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang meminta nasehat kepada saudaranya, hendaklah saudaranya tersebut memberinya nasehat.” (HR.Bukhari)


3. Tidak Mendiamkan Lebih dari Tiga Hari
Marah Terhadap sesama teman adalah hal yang wajar, namun menjadi dilarang apabila lebih dari tiga hari. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang muslim tidak halal mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Keduanya bertemu, salah satunya berpaling dan satunya juga berpaling. Orang terbaik diantara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam.” (Muttafaqun ‘alaih)

4. Saling Membantu
Membantu saudara tidak hanya sebatas bantuan moril saja namun juga materiil. Diriwayatkan Abu Hurairah bahwa ia didatangiseseorang lalu berkata, “Aku ingin bersaudara denganmu karena Allah, tahukah engkau apa hak persaudaraan?” Abu Hurairah berkata, “Tolong jelaskan hak persaudaraan kepadaku.” Orang itu menjawab, “Engkau tidak merasa lebih berhak atas dinarmu dan dirhammu daripada aku.” Abu Hurairah berkata, “Aku belum sampai tingkatan itu.” Orang tersebut Berujar, “Kalau begitu, prgilah engkau dari sini.”

5. Memafkan Kesalahan
Saat teman kita berbuat salah, jangan terburu untuk meninggalkanya sebelum menasehatinya. Bila tak menggubris, barulah ditinggalkan dengan baik seraya berharap agar segera bertaubat dari kesalahan. Abu Darda’ berkata, “Jika saudaramu berubah, maka engkau jangan meninggalkannya kareba hal tersebut, karena saudaramu itu terkadang menyimpang, namun pada kesempatan lain ia berada diatas jalan yang lurus.”

Tambahan:
Syaikh Bakr Abu Zaid dalam bukunya "Hilyatu Thalibil Ilmi" memperingatkan penuntut ilmu agar hati-hati terhadap teman yang buruk karena adab yang buruk dan karakter seseorang mudah berpindah dan manusia diberi naluri untuk saling menyerupai dan meniru temannya. Hati-hati dari bergaul dengan mereka karena pencegahan lebih mudah dari pengobatan. Pilihlah teman yang dapat membantu mencapai tujuanmu yang mulia dan cocok dengan tujuan tersebut, pilihlah teman yang mendekatkan dirimu kepada Allah. Kemudian beliau membagi teman itu menjadi tiga macam:
1.Teman berasaskan manfaat
2. Teman kenikmatan
3.Teman keutamaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah dalam "Syarah Hilyah Thalibil Ilmi" menjelaskan tentang tiga macam teman dengan mengatakan, "Pertama, teman manfaat yaitu orang yang berteman denganmu untuk mendapatkan manfaat darimu berupa harta, kedudukan atau lainnya. Jika tidak ada manfaat yang didapatkan darimu jadilah ia musuhmu, dia tidak mengenalmu dan kamu tidak mengenalnya. Betapa banyaknya mereka ini, jika mereka diberi shadaqah mereka senang tapi jika tidak diberi mereka marah. Ada seorang temanmu yang sangat akrab, kamu sangat menghormatinya dan dia pun sangat menghormatimu, suatu hari ia berkata kepadamu, "Bawa sini bukumu untuk saya baca!". Kamu menjawab, "Demi Allah saya perlu buku itu besok". Maka ia cemberut dan memusuhimu, apakah ini dikatakan teman? Ini teman manfaat.
Kedua, teman kenikmatan, Ia berteman denganmu hanya untuk bersenang-senang denganmu dalam bermajelis dan begadang, tetapi dia tidak memberimu manfaat dan kamu tidak memberi manfaat kepadanya, yang ada hanya buang waktu. Tipe ini juga kamu harus hati-hati darinya karena dia akan menyia-nyiakan waktumu.
Ketiga, teman keutamaan, yang membawamu kepada kebaikan dan melarangmu kepada keburukan, membuka pintu-pintu kebaikan untukmu dan menuntunmu kepadanya.. Jika kamu tergelincir dia akan melarangmu dengan cara tidak mempermalukanmu, ini baru teman keutamaan."
Diantara tanda-tanda seseorang dicintai Allah yaitu jika dirinya dicintai oleh orang-orang shalih, diterima oleh hati mereka, Rasulullah shalallahu alaihi wa salam , bersabda: Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang hamba ia memanggil jibril dan berkata Sesungguhnya aku mencinta fulan maka cintailah ia maka penduduk langit mencintainya kemudian ia menjadi orang diterima di muka bumi. (HR. Bukhari dan Muslim) Dengan mempraktekan adab yang baik dalam berteman maka kita akan memperoleh manfaat, yaitu berupa Ukhuwah yang kuat diantara umat islam, Ukhuwah yang dilandasi keimanan dan keikhlasan kepada Allah Subhanahu wa taala . Kita harus berhati-hati dalam kehidupan zaman sekarang ini kalau kita tidak berusaha untuk memilih teman kita yang baik maka kita akan terjerumus kelembah hitam yaitu terpengaruh dengan akhlak yang buruk.

Tuesday, October 18, 2011

Kisah 5 pemuda kembar

Kisah 5 Pemuda Kembar
Di sebuah tempat yang jauh, hiduplah 5 orang pemuda kembar yang mempunyai bakat dan kemampuan yang luar biasa.
Pemuda A mampu menghisap seluruh air laut sampai kering sebelum kemudian dikembalikan lagi. Oleh karena itu dia bekerja sebagai nelayan. Pemuda B mempunyai kemampuan memanjangkan kakinya sehingga pekerjaan sehari2nya adalah mengambil buah2an ataupun telur burung liar yang ada di tebing yang sangat tinggi. Pemuda C, yang mempunyai kekebalan terhadap api, bekerja di bagian pertambangan dan perminyakan. Pemuda D, sebaliknya, kebal terhadap berbagai senjata tajam. Tidak ada senjata yang mampu menembus kulitnya. Dia bekerja di kebun binatang. Sedangkan Pemuda E yang memiliki kemampuan mampu bertahan hidup di bawah tanah, sehari2nya beraktivitas di bidang pengeboran sumber alam di bawah tanah.

Sudah lama, para penduduk desa iri akan kemampuan yang dimiliki Pemuda A. Oleh karenanya, suatu hari mereka mendatangi Pemuda A untuk minta agar dia bisa menyedot air laut, sehingga anak2 bisa bermain2 dan menangkap ikan. Pemuda A menyanggupi namun dengan syarat apabila tangannya sudah melambai2, maka anak2 harus segera menyingkir karena itu pertanda Pemuda A sudah lelah dan air laut akan segera dikembalikan seperti semula.

Pada hari yang ditetapkan berkumpullah seluruh penduduk desa. Maka Pemuda A segera menyedot air laut hingga kering dan perutnya menjadi sangat besar. Anak2 sangat kegirangan melihat ikan2 menggelepar2. Mereka mengambili ikan2 tersebut dengan riang gembira. Tak seorang pun ingat akan pesan Pemuda A, padahal tidak lama kemudian Pemuda A sudah melambaikan tangannya. Tiba2 air laut kembali tumpah ke tempatnya semula dan menyapu bersih seluruh anak2 yang sedang bermain2. Bangkitlah amarah penduduk desa dan mereka segera menyeret Pemuda A ke pengadilan. Sesuai keputusan yang diambil, Pemuda A akan dihukum dengan cara ditenggelamkan keesokan harinya.

Malam itu, kelima saudara itu berunding. Pemuda B akan menggantikan posisi Pemuda A dan tak seorang pun yang akan tahu karena mereka berlima benar2 kembar identik.

Keesokan harinya, para penduduk desa membawa Pemuda B di tengah laut yang sangat dalam dan melemparkannya ke laut. Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat Pemuda B tidak tenggelam. Mereka tidak tahu bahwa Pemuda B mempunyai kelebihan mampu memanjangkan kakinya sampai sepanjang apapun. Mereka kembali mengadukan masalah ini ke pengadilan dan bermaksud menghukum Pemuda B dengan cara lain.

Keesokannya, kayu2 sudah disiapkan dan pemuda yang mereka pikir Pemuda A, yang ternyata adalah Pemuda C, kelihatan tidak apa2 di tengah api yang mnggeliat2. Menyaksikan hal ini, kepala pengadilan mulai bimbang. Jangan2 pemuda ini memang tidak bersalah, pikirnya.
Namun penduduk desa masih tidak puas, mereka bermaksud mengeksekusi Pemuda C dengan senjata pada hari berikutnya.

Mereka semakin terkejut, ketika keesokan harinya lagi, tak ada senjata yang mampu melukai Pemuda D. Sampai akhirnya mereka mengajukan cara eksekusi yang terakhir yaitu mengubur pemuda itu hidup2 sepanjang hari. Jika cara ini tidak berhasil, mereka mengakui bahwa anak2 merekalah yang bersalah.

Demikianlah, Pemuda E menggantikan posisi saudara2nya untuk menjalani hukuman terakhir. Dia dikubur pada pagi2 sekali dan saat penduduk desa membongkar kuburnya saat menjelang malam, didapati mereka Pemuda E masih dalam keadaan sehat walafiat.

Maka terhindarlah Pemuda A dari hukuman dan tak seorang pun dari penduduk desa yang menyadari bahwa hukuman yang mereka berikan, ternyata dijalankan oleh orang yang berbeda.

itulah yang akan kita dapatkan apabila kita mempunyai sifat saling menjunjungtinggi solidaritas... :)

Saturday, October 15, 2011

Planet


Planet-planet dalam Tata Surya:
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:
Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada definisi "planet" sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai planet baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi "planet kerdil/katai."
Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang. Sebelumnya, planet-planet anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter/Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet sehingga jumlah planet di tata surya menjadi hanya 8.
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.

Gula sebagai komoditi

Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi dahlia, anggir, atau jagung, juga menghasilkan semacam gula/pemanis namun bukan tersusun dari sukrosa. Proses untuk menghasilkan gula mencakup tahap ekstrasi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui distilasi (penyulingan).
Negara-negara penghasil gula terbesar adalah negara-negara dengan iklim hangat seperti Australia, Brazil, dan Thailand. Hindia-Belanda (sekarang Indonesia) pernah menjadi produsen gula utama dunia pada tahun 1930-an, namun kemudian tersaingi oleh industri gula baru yang lebih efisien. Pada tahun 2001/2002 gula yang diproduksi di negara berkembang dua kali lipat lebih banyak dibandingkan gula yang diproduksi negara maju. Penghasil gula terbesar adalah Amerika Latin, negara-negara Karibia, dan negara-negara Asia Timur.
Lain halnya dengan bit, gula bit diproduksi di tempat dengan iklim yang lebih sejuk, Eropa Barat Laut dan Timur, Jepang utara, dan beberapa daerah di Amerika Serikat, musim penumbuhan bit berakhir pada pemanenannya di bulan September. Pemanenan dan pemrosesan berlanjut sampai Maret di beberapa kasus. Lamanya pemanen dan pemrosesan dipengaruhi dari ketersediaan tumbuhan, dan cuaca. Bit yang telah dipanen dapat disimpan untuk di proses lebih lanjut, namum bit yang membeku tidak bisa lagi diproses.
Pengimpor gula terbesar adalah Uni Eropa. Peraturan pertanian di EU menetapkan kuota maksimum produksi dari setiap anggota sesuai dengan permintaan, penawaran, dan harga. Sebagian dari gula ini adalah gula "kuota" dari industry levies, sisanya adalah gula "kuota c" yang dijual pada harga pasar tanpa subsidi. Subsidi-subsidi tersebut dan pajak impor yang tinggi membuat negara lain susah untuk mengekspor ke negara negara UE, atau bersaing dengannya di pasar dunia. Amerika Serikat menetapkan harga gula tinggi untuk mendukung pembuatnya, hal ini mempunyai efek samping namun, banyak para konsumen beralih ke sirup jagung (pembuat minuman) atau pindah dari negara itu (pembuat permen)
Pasar gula juga diserang oleh harga sirup glukosa yang murah. Sirup tersebut di produksi dari jagung (maizena), Dengan mengkombinasikannya dengan pemanis buatan pembuat minuman dapat memproduksi barang dengan harga yang sangat murah.

Gula merah

Gula merah atau gula Jawa biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Gula merah yang dipasarkan dalam bentuk bubuk curah disebut sebagai gula semut.

Gula tebu

Gula tebu kebanyakan dipasarkan dalam bentuk gula kristal curah. Pertama tama bahan mentah dihancurkan dan diperas, sarinya dikumpulkan dan disaring, cairan yang terbentuk kemudian ditambahkan bahan tambahan (biasanya menggunakan kalsium oksida) untuk menghilangkan ketidakkemurnian, campuran tersebut kemudian diputihkan dengan belerang dioksida. Campuran yang terbentuk kemudian dididihkan, endapan dan sampah yang mengambang kemudian dapat dipisahkan. Setelah cukup murni, cairan didinginkan dan dikristalkan (biasanya sambil diaduk) untuk memproduksi gula yang dapat dituang ke cetakan. Sebuah mesin sentrifugal juga dapat digunakan pada proses kristalisasi.
Gula batu adalah gula tebu yang tidak melalui tahap kristalisasi. Gula kotak/blok adalah gula kristal lembut yang dipres dalam bentuk dadu. Gula mentah (raw sugar) adalah gula kristal yang dibuat tanpa melalui proses pemutihan dengan belerang. Warnanya agak kecoklatan karena masih mengandung molase.

Gula bit

Setelah dicuci, bit kemudian di potong potong dan gulanya kemudian di ekstraksi dengan air panas pada sebuah diffuse. Pemurnian kemudian ditangani dengan menambahkan larutan kalsium oksida dan karbon dioksida. Setelah penyaringan campuran yang terbentuk lalu dididihkan hingga kandungan air yang tersisa hanya tinggal 30% saja. Gula kemudian diekstraksi dengan kristalisasi terkontrol. Kristal gula pertama tama dipisahkan dengan mesin sentrifugal dan cairan yang tersisa digunakan untuk tambahan pada proses kristalisasi selanjutnya. Ampas yang tersisa (dimana sudah tidak bisa lagi diambil gula darinya) digunakan untuk makanan ternak dan dengan itu terbentuklah gula putih yang kemudian disaring ke dalam tingkat kualitas tertentu untuk kemudian dijual.