Tuesday, October 18, 2011

Kisah 5 pemuda kembar

Kisah 5 Pemuda Kembar
Di sebuah tempat yang jauh, hiduplah 5 orang pemuda kembar yang mempunyai bakat dan kemampuan yang luar biasa.
Pemuda A mampu menghisap seluruh air laut sampai kering sebelum kemudian dikembalikan lagi. Oleh karena itu dia bekerja sebagai nelayan. Pemuda B mempunyai kemampuan memanjangkan kakinya sehingga pekerjaan sehari2nya adalah mengambil buah2an ataupun telur burung liar yang ada di tebing yang sangat tinggi. Pemuda C, yang mempunyai kekebalan terhadap api, bekerja di bagian pertambangan dan perminyakan. Pemuda D, sebaliknya, kebal terhadap berbagai senjata tajam. Tidak ada senjata yang mampu menembus kulitnya. Dia bekerja di kebun binatang. Sedangkan Pemuda E yang memiliki kemampuan mampu bertahan hidup di bawah tanah, sehari2nya beraktivitas di bidang pengeboran sumber alam di bawah tanah.

Sudah lama, para penduduk desa iri akan kemampuan yang dimiliki Pemuda A. Oleh karenanya, suatu hari mereka mendatangi Pemuda A untuk minta agar dia bisa menyedot air laut, sehingga anak2 bisa bermain2 dan menangkap ikan. Pemuda A menyanggupi namun dengan syarat apabila tangannya sudah melambai2, maka anak2 harus segera menyingkir karena itu pertanda Pemuda A sudah lelah dan air laut akan segera dikembalikan seperti semula.

Pada hari yang ditetapkan berkumpullah seluruh penduduk desa. Maka Pemuda A segera menyedot air laut hingga kering dan perutnya menjadi sangat besar. Anak2 sangat kegirangan melihat ikan2 menggelepar2. Mereka mengambili ikan2 tersebut dengan riang gembira. Tak seorang pun ingat akan pesan Pemuda A, padahal tidak lama kemudian Pemuda A sudah melambaikan tangannya. Tiba2 air laut kembali tumpah ke tempatnya semula dan menyapu bersih seluruh anak2 yang sedang bermain2. Bangkitlah amarah penduduk desa dan mereka segera menyeret Pemuda A ke pengadilan. Sesuai keputusan yang diambil, Pemuda A akan dihukum dengan cara ditenggelamkan keesokan harinya.

Malam itu, kelima saudara itu berunding. Pemuda B akan menggantikan posisi Pemuda A dan tak seorang pun yang akan tahu karena mereka berlima benar2 kembar identik.

Keesokan harinya, para penduduk desa membawa Pemuda B di tengah laut yang sangat dalam dan melemparkannya ke laut. Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat Pemuda B tidak tenggelam. Mereka tidak tahu bahwa Pemuda B mempunyai kelebihan mampu memanjangkan kakinya sampai sepanjang apapun. Mereka kembali mengadukan masalah ini ke pengadilan dan bermaksud menghukum Pemuda B dengan cara lain.

Keesokannya, kayu2 sudah disiapkan dan pemuda yang mereka pikir Pemuda A, yang ternyata adalah Pemuda C, kelihatan tidak apa2 di tengah api yang mnggeliat2. Menyaksikan hal ini, kepala pengadilan mulai bimbang. Jangan2 pemuda ini memang tidak bersalah, pikirnya.
Namun penduduk desa masih tidak puas, mereka bermaksud mengeksekusi Pemuda C dengan senjata pada hari berikutnya.

Mereka semakin terkejut, ketika keesokan harinya lagi, tak ada senjata yang mampu melukai Pemuda D. Sampai akhirnya mereka mengajukan cara eksekusi yang terakhir yaitu mengubur pemuda itu hidup2 sepanjang hari. Jika cara ini tidak berhasil, mereka mengakui bahwa anak2 merekalah yang bersalah.

Demikianlah, Pemuda E menggantikan posisi saudara2nya untuk menjalani hukuman terakhir. Dia dikubur pada pagi2 sekali dan saat penduduk desa membongkar kuburnya saat menjelang malam, didapati mereka Pemuda E masih dalam keadaan sehat walafiat.

Maka terhindarlah Pemuda A dari hukuman dan tak seorang pun dari penduduk desa yang menyadari bahwa hukuman yang mereka berikan, ternyata dijalankan oleh orang yang berbeda.

itulah yang akan kita dapatkan apabila kita mempunyai sifat saling menjunjungtinggi solidaritas... :)

Saturday, October 15, 2011

Planet


Planet-planet dalam Tata Surya:
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:
Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada definisi "planet" sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai planet baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi "planet kerdil/katai."
Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang. Sebelumnya, planet-planet anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter/Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet sehingga jumlah planet di tata surya menjadi hanya 8.
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.

Gula sebagai komoditi

Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi dahlia, anggir, atau jagung, juga menghasilkan semacam gula/pemanis namun bukan tersusun dari sukrosa. Proses untuk menghasilkan gula mencakup tahap ekstrasi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui distilasi (penyulingan).
Negara-negara penghasil gula terbesar adalah negara-negara dengan iklim hangat seperti Australia, Brazil, dan Thailand. Hindia-Belanda (sekarang Indonesia) pernah menjadi produsen gula utama dunia pada tahun 1930-an, namun kemudian tersaingi oleh industri gula baru yang lebih efisien. Pada tahun 2001/2002 gula yang diproduksi di negara berkembang dua kali lipat lebih banyak dibandingkan gula yang diproduksi negara maju. Penghasil gula terbesar adalah Amerika Latin, negara-negara Karibia, dan negara-negara Asia Timur.
Lain halnya dengan bit, gula bit diproduksi di tempat dengan iklim yang lebih sejuk, Eropa Barat Laut dan Timur, Jepang utara, dan beberapa daerah di Amerika Serikat, musim penumbuhan bit berakhir pada pemanenannya di bulan September. Pemanenan dan pemrosesan berlanjut sampai Maret di beberapa kasus. Lamanya pemanen dan pemrosesan dipengaruhi dari ketersediaan tumbuhan, dan cuaca. Bit yang telah dipanen dapat disimpan untuk di proses lebih lanjut, namum bit yang membeku tidak bisa lagi diproses.
Pengimpor gula terbesar adalah Uni Eropa. Peraturan pertanian di EU menetapkan kuota maksimum produksi dari setiap anggota sesuai dengan permintaan, penawaran, dan harga. Sebagian dari gula ini adalah gula "kuota" dari industry levies, sisanya adalah gula "kuota c" yang dijual pada harga pasar tanpa subsidi. Subsidi-subsidi tersebut dan pajak impor yang tinggi membuat negara lain susah untuk mengekspor ke negara negara UE, atau bersaing dengannya di pasar dunia. Amerika Serikat menetapkan harga gula tinggi untuk mendukung pembuatnya, hal ini mempunyai efek samping namun, banyak para konsumen beralih ke sirup jagung (pembuat minuman) atau pindah dari negara itu (pembuat permen)
Pasar gula juga diserang oleh harga sirup glukosa yang murah. Sirup tersebut di produksi dari jagung (maizena), Dengan mengkombinasikannya dengan pemanis buatan pembuat minuman dapat memproduksi barang dengan harga yang sangat murah.

Gula merah

Gula merah atau gula Jawa biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Gula merah yang dipasarkan dalam bentuk bubuk curah disebut sebagai gula semut.

Gula tebu

Gula tebu kebanyakan dipasarkan dalam bentuk gula kristal curah. Pertama tama bahan mentah dihancurkan dan diperas, sarinya dikumpulkan dan disaring, cairan yang terbentuk kemudian ditambahkan bahan tambahan (biasanya menggunakan kalsium oksida) untuk menghilangkan ketidakkemurnian, campuran tersebut kemudian diputihkan dengan belerang dioksida. Campuran yang terbentuk kemudian dididihkan, endapan dan sampah yang mengambang kemudian dapat dipisahkan. Setelah cukup murni, cairan didinginkan dan dikristalkan (biasanya sambil diaduk) untuk memproduksi gula yang dapat dituang ke cetakan. Sebuah mesin sentrifugal juga dapat digunakan pada proses kristalisasi.
Gula batu adalah gula tebu yang tidak melalui tahap kristalisasi. Gula kotak/blok adalah gula kristal lembut yang dipres dalam bentuk dadu. Gula mentah (raw sugar) adalah gula kristal yang dibuat tanpa melalui proses pemutihan dengan belerang. Warnanya agak kecoklatan karena masih mengandung molase.

Gula bit

Setelah dicuci, bit kemudian di potong potong dan gulanya kemudian di ekstraksi dengan air panas pada sebuah diffuse. Pemurnian kemudian ditangani dengan menambahkan larutan kalsium oksida dan karbon dioksida. Setelah penyaringan campuran yang terbentuk lalu dididihkan hingga kandungan air yang tersisa hanya tinggal 30% saja. Gula kemudian diekstraksi dengan kristalisasi terkontrol. Kristal gula pertama tama dipisahkan dengan mesin sentrifugal dan cairan yang tersisa digunakan untuk tambahan pada proses kristalisasi selanjutnya. Ampas yang tersisa (dimana sudah tidak bisa lagi diambil gula darinya) digunakan untuk makanan ternak dan dengan itu terbentuklah gula putih yang kemudian disaring ke dalam tingkat kualitas tertentu untuk kemudian dijual.